Friday 24 April 2015

Penghormatan dalam Dunia Kungfu

Di dalam dunia kungfu, kita mengenal adanya penghormatan sebagai pengganti bentuk "salaman tangan" terhadap Guru, Senior, Junior bahkan orang lain dari perguruan lain. Penghormatan ini biasa dipergunakan pada acara2 pelatihan rutin, pertemuan bersama, pertandingan2, atau bahkan pada jaman dulu dipergunakan saat dua orang atau lebih akan bertarung.

Penghormatan kungfu tersebut merupakan bentuk ucapan yang unik bertujuan untuk menunjukan hormat akan derajat orang lain, hormat akan keahlian yg dimiliki orang lain, dan sebagai ungkapan salam santun dari yg muda terhadap yg tua. Secara umum, penghormatan kungfu disini diwujudkan dalam bentuk posisi tangan dimana tangan kiri dengan jari2 terbuka lurus ditempatkan menempel disamping tangan kanan yg mengepal (terlihat pada gambar A). 

Bentuk ini dikenal dengan nama Zou Yi atau ada yg menyebut Yi Li, yg secara kasar diartikan sebagai etika sopan santun terhadap orang lain. Penghormatan seperti ini diperkenalkan dalam cerita rakyat Chinese yg kita kenal dengan Jiang Hu, dimana arti secara kasarnya adalah Sungai dan Danau. Disebut Jiang Hu, karena ahli2 kungfu jaman itu kebanyakan adalah pengembara dan tidak memiliki tempat tinggal tetap. Oleh karena itu, pada penghormatan Yi Li ini mengandung makna Lima jari dari tangan kanan dilambangkan sebagai lima danau (dalam geografy China kuno hanya ada lima danau utama) dan empat jari lurus dari tangan kiri mewakili empat lautan (Timur, Barat, Selatan dan Utara), sehingga muncullah pepatah "Di lima danau dan empat lautan kita semua adalah saudara".

Jika dilihat dari makna yg terkadung didalam penghormatan Yi Li ini, kita akan menyamakan semua orang di dalam dunia Jiang Hu. Entah mereka dari golongan baik (menjunjung tinggi norma2 kesusilaan) atau golongan sesat (kaum penjahat, perampok, atau bajak laut), selama mereka berasal dari golongan ahli2 kungfu tentunya bisa dianggap "saudara" di dalam Jiang Hu. Oleh karena itu, penghormatan tsb disempurnakan pada jaman Konfusius.

Konfusius menyatakan bahwa seseorang yg menguasai beladiri harus memiliki budi pekerti yg baik, sehingga ilmu yg dimilikinya berguna bagi keluarga, masyarakat dan negara. Oleh karena itu, muncullah bentuk penghormatan Wu Wen (terlihat pada gambar B). Penghormatan Wu Wen dibentuk dengan 4 jari tangan kanan yg mengepal ditutup dengan 4 jari tangan kiri diatasnya, dengan jempal tangan kiri ditutup dengan jempol tangan kanan. "Wu" diwakili oleh tangan kanan yg mengepal diartikan sebagai keahlian atau skill, dan "Wen" diwakili oleh tangan kiri diartikan sebagai sikap moral.
Wu mewakili sikap bakti (Xiao), kerendahan hati (Ti), kesetiaan (Zhong) dan suci hati (Chi)
Wen mewakili sikap kebijaksanaan (Yi), kesusilaan (Li), kepercayaan (Xin), dan budi pekerti (Lian).
Sedangkan kedua jempol yg saling menutup tersebut diatas mewakili leluhur, dalam hal ini ayah dan ibu
Dengan demikian penghormatan Wu Wen bisa diartikan sebagai ungkapan seorang yg memiliki dan mengembangkan keahlian harus memegang teguh pada sikap-sikap kemanusiaan sebagai penghormatan terhadap orang lain dengan tidak melupakan ayah bundanya.


Selain kedua bentuk penghormatan kungfu diatas, sebenarnya masih banyak bentuk2 lainnya. Selain itu, penjelasan diatas adalah penjelasan secara umum dan mungkin ada penjelasan lain.