Ilustrasi, Ng Mui |
Seperti
yang kita ketahui bersama, berdasarkan sejarah yang kita baca, Wing Chun
diciptakan oleh Ng Mui, seorang bikuni dari Kuil Shaolin Selatan.
Beliau menyaksikan
pertarungan antara Bangau dan Ular, yang kemudian disesuaikan dengan tingkah gerak
tubuh manusia. Secara physiologis, kekuatan dan kemampuan tubuh manusia akan
semakin berkurang seiring proses penuaan, hal ini adalah proses alami yang harus dilalui oleh setiap orang,
dan merupakan kenyataan yang dapat dirubah. Jika sampai saat ini kita masih
berharap dengan teknik yang menggunakan tenaga, pastinya tenaga tersebut akan
menurun mengukuti umur. Akan tetapi, jika kita dapat menggunakan sebuah metode
yang dapat menghemat energi dan dapat mengurangi kelemahan akibat penuaan,
tentunya kita akan berbicara lain.
Wing
Chun tidak tergantung pada kekuatan fisik seseorang dalam pertarungan,
melainkan suatu seni beladiri yang dikembangkan melalui karakteristik otot
manusia, struktur tubuh, kesederhanaan dan kekuatan pikiran manusia. Oleh
karena itu, karakteristik utama Wing Chun adalah gerakan yang ekonomis, body mechanic, berkesinambungan, pukulan lurus, sticky hand, dan center line. Teori tersebut didasari fakta bahwa pada pertarungan jarak dekat, jarak tersingkat antara dua titik adalah sebuah garis lurus, sehingga teknik gerak dari garis-tengah badan secara vertikal dari atas ke bawah. Wing Chun tidak menggunakan teknik yang melebar, atau yang melingkar, sehingga setiap serangan merupakan gerakan yang minimal. Hal ini akan menghemat energi dan jarak menjadi singkat.
Kombinasi bentuk tangkisan, pukulan dan tendangan terangkum di dalam 3 bentuk jurus tangan
kosong, antara lain :
1.
Siu Nim Tao (rangkaian gerakan yang penuh kesederhanaan)
2.
Chum Kiu (pencarian penghubung)
3.
Biu Jee (jari laksana panah melempar)
Siu
Nim Tao (ada yang menulisnya Siu Lim Tao) adalah teknik yang paling dasar dan
terpenting yang memuat semua teknik tangan di dalam Wing Chun. Siu Nim Tao juga
melatih kuda-kuda dasar dan membantu mengembangkan energi (Qi). Untuk
tahap pemula, latihan Siu Nim Tao ini merupakan bentuk Standing Meditation.
Dimana kita dituntut untuk fokus dengan gerakan kita, kuda-kuda, struktur
tubuh, focus akan bentuk yang benar, focus untuk tetap rileks, dan focus pada
pernapasan. Sehingga pada akhirnya, semua gerakan kita akan digerakan oleh
kekuatan pikiran, relax dan tanpa tenaga fisik (pengejangan otot), dan
pengaturan nafas untuk setiap gerakannya. Minimal kita harus
melatihnya sekitar 15 menit. Hal ini akan membentuk struktur tubuh mampu
bertahan terhadap tekanan besar dan menghasikan enargi yang besar. Energi
(Qi) disini akan terlatih pada tahapan selanjutnya, ada yang
menyebutnya dengan istilah "Nim Lek", atau "Qi Gong"
ataupun "Loi Gong" sebagai tenaga dalam atau kekuatan yang luar
biasa.
Double Chisao |
Pertama menggunakan satu tangan (Tan Chi Sao), kemudian dilanjutkan dengan dua tangan (Sheong Chi Sao).
Mempelajari Wing Chun, pastinya kita akan mengenal Chi Sao, karena disini kita mulai belajar bagaimana mengunakan tenaga lawan untuk melawannya. Dalam Chi Sao kita bukan dituntut untuk memukul langsung lawan (partner latihan), bukan untuk mencari siapa yg berhasil memukul duluan dan menghasilkan point, melainkan adalah untuk melatih dan mengembangkan "rasa" atau sensitif pada tangan dan pergelangan kita yang dimulai dengan kuda-kuda yang benar dan bentuk tangan dasar yang tepat (tansao, fuksao dan bongsao). Oleh karena itu, kita akan dapat memprediksi apa yang akan dilakukan lawan, sehingga kita dapat bereaksi lebih awal. Begitu kita sudah mahir dalam tahap awal Chi Sao, berikutnya adalah belajar bagaimana menggunakan Chi Sao untuk menyerang dan bertahap dari tekanan lawan. Ini dikenal dengan Kuo Sao, dari sini akhirnya akan menjadi pertarungan penuh. Hanya saja selama berlatih dengan partner tentunya kita harus mengunakan teknik-teknik Wing Chun dengan pengendalian.
Setelah
Chi Sao tesebut, barulah kita mengenal bentuk jurus tangan kosong kedua Wing
Chun, yaitu Chum Kiu. Bagaimana kita melangkah, bergeser, merangsak dengan
bersamaan menangkis serangan lalu membalas serangan secara langsung. Itulah
sebabnya Chum Kiu dikatakan mencari jembatan. Yang artinya, kita mulai belajar
mengendalikan jarak aman dan jarak serangan terhadap lawan kita. Dalam
Chum Kiu, kita sudah mulai ditambahkan bentuk-bentuk dasar tendangan, ada 3
bentuk tendangan dalam Chum Kiu, yaitu Scanning Kick, Front Kick dan Side Kick.
Dua tendangan yg pertama dilakukan melalui centerline setinggi pinggang.
Tendangan Wing Chun sangat jarang digunakan diatas pinggang, karena pada
prinsipnya tendangan rendah akan lebih cepat dilakukan dan paling praktis dalam
situasi pertarungan jarak dekat.
Bentuk
jurus tangan kosong ketiga adalah "Biu Jee" yang dapat diartikan
sebagai jari laksana panah melempar. Seperti panah yg lepas dari busur, kita
disini dituntut untuk belajar melepas serangan dengan kejam, dan menangkis
untuk menghantarkan serangan mematikan. Penggunaan sikut, jari-jari menusuk,
gerakan tangan memotong, dan mencakar akan menjadi materi latihan di dalam Biu
Jee. Oleh karena Biu Jee ini bersifat kejam, maka kita pada dasarnya tidak akan
diajarkan terlebih dahulu sebelum kita menguasai pengendalian serangan kita.
Jika
kita mempelajari Wing Chun, tentunya kita akan mengenal yg namanya boneka kayu,
biasa dikenal dengan sebutan Mok Yan Jong atau Wooden Dummy.
Secara Wing Chun tradisional, terdapat 116 bentuk gerakan di dalam Mok Yan Jong. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan jaman, bentuk gerakan Mok Yan Jong terdapat pengurangan dan penambahan tergantung dari masing-masing guru dalam memahami Wing Chun.
Secara Wing Chun tradisional, terdapat 116 bentuk gerakan di dalam Mok Yan Jong. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan jaman, bentuk gerakan Mok Yan Jong terdapat pengurangan dan penambahan tergantung dari masing-masing guru dalam memahami Wing Chun.
Penggunakan
Mok Yan Jong adalah untuk mengembangkan kemampuan kita dalam pertarungan dengan
mengendalikan lawan. Disini kita mulai dituntut untuk mempraktekan pemahaman
bentuk-bentuk atau teknik-teknik Wing Chun yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Mereka yang belum menguasai benar tentang teori, cara mengatur kaki dan kuda-kuda dapat berlatih sendiri dengan Mok Yan Jong, walaupun pada dasarnya,
mereka musti menunggu sampai memiliki kemampuan yang cukup untuk menggunakan
Mok Yan Jong. Teknik-teknik gerakan di dalam Mok Yan Jong tentunya diambil dari
bentuk-bentuk jurus Wing Chun yang diseleksi karena sangat efektif dan praktis.
Walaupun
demikian, latihan Mok Yan Jong akan lebih efisien jika diaplikasikan dengan
partner. Karena pada prinsipnya, Mok Yan Jong hanyalah sebuah boneka kayu yang
tidak akan melawan jika diserang, lain cerita jika dia adalah manusia yang
dapat bergerak dengan bebas. Jadi Mok Yan Jong hanyalah untuk melatih dan
memantapkan kemampuan yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Senjata
dalam Wing Chun
Selain
teknik tangan kosong tersebut diatas, Wing Chun juga mengenal penggunaan
senjata. Ada 2 macam senjata yang dipergunakan dalam Wing Chun, antara lain :
Pertama, Toya Panjang atau Long Pole (Lok Dim Bun Gwan) merupakan tongkat panjang yang terbuat dari kayu dengan panjang minimal 3 meter.
Berdasarkan sejarah, senjata toya ini pada dasarnya bukan termasuk teknik senjata wing chun. Tetapi berkat pendahulu wing chun, bernama Wong Wah Bo, Lok Dim Buan Gwan ini akhirnya menjadi senjata andalan di dalam latihan wing chun.
Dengan cara memegang yang unik, toya ini akan memberikan efek bobot tertentu pada saat penggunaannya. Walaupun langkah bentuk penggunaan toya panjang ini terlihat singkat, tetapi selain melatih bentuk serangan dan tangkisan, latihan toya ini membarikan manfaat lain, seperti memperkuat cengraman tangan, memperkuat lengan atas, memperkuat kuda-kuda, dan melatih daya ledak dari permainan tangan kosong.
Kedua, Golok
Kembar atau Butterfly Knife / Sword (Ba Jam Dou), merupakan senjata asli wing chun yang penggunaannya merupakan kembangan dari bentuk gerakan tangan kosong.
Panjang golok kembar ini sangat bervariasi sesuai dengan praktisi wingchun yang menggunakannya. Dimana minimal mata pisaunya memiliki dimensi 30cm x 8cm.
Dengan tetap mempertahankan permainan gerak dari bentuk-bentuk sederhana, begitu pula dari bentuk-bentuk pada teknik permainan golok kembar ini. Dan biasanya teknik golok kembar ini diberikan jika kita sudah benar-benar menguasai teknik tangan kosong.
Demikian pembahasan singkat mengenai wing chun. Dengan latihan secara bertahap, kita dituntut untuk besa dengan mudah memahami konsep yang mendasar di dalam wing chun. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua untuk tetap semangat mempelajari Wing Chun.
Salam
WingChun Harmony Indonesia on Facebook
Ilustrasi |
Berdasarkan sejarah, senjata toya ini pada dasarnya bukan termasuk teknik senjata wing chun. Tetapi berkat pendahulu wing chun, bernama Wong Wah Bo, Lok Dim Buan Gwan ini akhirnya menjadi senjata andalan di dalam latihan wing chun.
Dengan cara memegang yang unik, toya ini akan memberikan efek bobot tertentu pada saat penggunaannya. Walaupun langkah bentuk penggunaan toya panjang ini terlihat singkat, tetapi selain melatih bentuk serangan dan tangkisan, latihan toya ini membarikan manfaat lain, seperti memperkuat cengraman tangan, memperkuat lengan atas, memperkuat kuda-kuda, dan melatih daya ledak dari permainan tangan kosong.
Wing Chun Butterfly Knife |
Panjang golok kembar ini sangat bervariasi sesuai dengan praktisi wingchun yang menggunakannya. Dimana minimal mata pisaunya memiliki dimensi 30cm x 8cm.
Dengan tetap mempertahankan permainan gerak dari bentuk-bentuk sederhana, begitu pula dari bentuk-bentuk pada teknik permainan golok kembar ini. Dan biasanya teknik golok kembar ini diberikan jika kita sudah benar-benar menguasai teknik tangan kosong.
Demikian pembahasan singkat mengenai wing chun. Dengan latihan secara bertahap, kita dituntut untuk besa dengan mudah memahami konsep yang mendasar di dalam wing chun. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua untuk tetap semangat mempelajari Wing Chun.
Salam
WingChun Harmony Indonesia on Facebook
Jadi susunan tahapnya Siu Lim Tao, tan chi sao, sheong chi sau, chum kiu, biu jee, mok yan yong, Baat Jaam Dao
ReplyDeleteKurang lebih seperti itu...susunan pembelajaran ini tidak baku kok. Bisa disesuaikan dgn prinsip masing2 pelatihnya.
DeleteJadi susunan tahapnya Siu Lim Tao, tan chi sao, sheong chi sau, chum kiu, biu jee, mok yan yong, Baat Jaam Dao
ReplyDelete